Istilah barbar menjadi sebuah kata yang ditujukan kepada musuh dari suatu peradaban, Kata ini seperti makna kiasan bagi suatu kelompok supporter yang memiliki perbedaan dalam berbagai aspek dan sulit untuk diterima oleh mayoritas masyarakat di lingkungan sekitar kelompok tersebut.
Fenomena anarkis pada persepakbolaan Indonesia kerap kali terjadi, Anarkisme itu bukan hanya terjadi di dalam stadion, namun juga berlanjut di luar stadion, khususnya di antara suporter yang mendukung kesebelasannya masing-masing. Dalam kasus kekerasan yang sering terjadi pada para suporter sepak bola merupakan fenomena nyata yang dapat kita amati dan kita rasakan. Fenomena ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa secara fakta memang setiap kesebelasan sepak bola pasti mempunyai suporter. Kehadiran suporter tersebut bisa memacu semangat para pemain. Ledakan emosional yang tinggi tersebut mampu memberikan energi positif untuk optimis sehingga para pemain mampu mencetak prestasi.
Dalam diri suporter, memberi semangat pada tim kesebelasannya untuk menang dalam pertandingan merupakan kepuasan tersendiri. Mereka merasa bangga apabila jagoannya menang, sebaliknya, mereka akan kecewa apabila jagoannya kalah dalam pertandingan. Bangga dan kecewa merupakan emosional yang ada pada tiap-tiap suporter. Dalam pertandingan sendiri tak lepas dari menang dan kalah. Bagi pihak yang kalah akan meluapkan rasa kekesaannya dan bagi yang menang juga akan meluapkan rasa gembira. Hal ini seringkali menimbulkan perselisihan sehingga berujung pada aksi saling olok, dan perkelahian. Ini merupakan fakta yang tidak dapat dipungkiri.
Bobotoh yang pulang dari Palembang diserang oleh oknum kelompok masyarakat di beberapa titik tol mulai Merak, Jakarta hingga menjelang Bekasi, Minggu dini hari (9/11).
Kejadian itu sungguh memprihatinkan. Kami sangat menyesalkan dan mengutuk tindakan barbar oknum supporter Persija, Kami Viking Taiwan mendesak pada PSSI untuk melakukan respon serius dengan menindak hukum para pelakunya.
Seiring dengan maraknya kekerasan yang dilakukan oleh para suporter sepakbola, namun kehadiran para suporter ini tetaplah memiliki nilai-nilai tersendiri. Di dalam jiwa suporter tersebut terkandung nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, perjuangan, aktualisasi diri dan juga pluralisme yang bernilai positif, Karena itu sangat disesalkan jika arena olahraga sepak bola dinodai dengan aksi-aksi kekerasan yang sering menyertainya. Sekeras apapun revalitas, tetap harus menjunjung tinggi nilai-nilai persahabatan dan sportivitas universal.
Die Sundanis|Vikingtaiwan.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar